TUGAS KELOMPOK
MACAM-MACAM MODEL & KONSEP DALAM PEMBELAJARAN
Makalah Ini Di Ajukan Guna Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan
Sistem PAI
Dosen pengampu : Muhtarom, M.Pd
Disusun Oleh :
Muhammad Yusuf : 1310110127
Imam kharomain :
1310110118
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH / PAI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar
adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-komponen
yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru
dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam
memberikan pembelajajaran terhadap siswa-siswanya.
Perkembangan
pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya dengan
perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu menyesuaikan
kondisi perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan sesuatu
pembelajaran atau model pembelajaran yang harus dilakukan ketika melakukan
pembelajaran kepada siswanya.
Ada
banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dan dapat dipilih untuk proses
belajar mengajar .
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam model pembelajaran dari
teori kontruktivisme?
3. Apa saja konsep-konsep yang behubungan
dengan model pembelajaran?
4. Bagaimana criteria model pembelajaran yang
baik?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran?
2. Mengetahui macam-macam model pembelajaran
dari teori kontruktivisme?
3. Mengetahui konsep-konsep yang behubungan
dengan model pembelajaran?
4. Mengetahui criteria model pembelajaran yang
baik?
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian model pembelajaran
Secara
umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model
juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya,
misalnya globe merupakan bentuk dari bumi. Selanjutnya istilah model digunakan
untuk menunjukkan pengertian pertama sebagai kerangka proses pemikiran.[[1]]
Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Jadi
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.
B. macam-macam model pembelajaran dari teori
kontruktivisme
Saat ini telah banyak dikimbangkan berbagai
macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks
dan rumit. Teori pembelajaran kontruktivisme juga memberikan model pembelajaran
tersendiri, beberapa model pembelajaran dari teori ini antara lain:
Ø Discovery learning
Discovery learning adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran
sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan sendiri. Discovery
merupakan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau
prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna,
mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan, dan sebagainya.
Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.
Sebagai sebuah model pembelajaran, Discovery learning mempunyai
prinsip yang sama dengan inquiry, dan problem solving. Sedangkan perbedaanya
yaitu, Discovery ialah bahwa pada Discovery masalah yang dihadapkan kepada
siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inquiry
masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengarahkan seluruh
pikiran dan ketrampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan didalam masalah itu
melalui proses penelitian. Sedangkan problem solving sendiri pada tahap ini
berposisi sebagai pemberi tekanan pada kemampuan penyelesaian masalah.
Pada intinya, model pembelajaran Discovery learning ini mengubah
kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran
yang teacher oriented dimana guru menjadi pusat informasi menjadi student
oriented siswa menjadi subyek aktif belajar.[[2]]
Ø Active learning
Active learning merupakan strategi belajar yang diartikan sebagai
proses belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode yang menitik beratkan
kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa, baik bersifat
fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan
yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara
optimal. Istilah Active learning menurut panen mengacu kepada teknik
instruksional interaktif yang mengharuskan siswa melakukan pemikiran tingkat
tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi.
Sedang dalam penerapan strategi belajar aktif, seorang guru harus
mampu membuat pelajaran yang diajarkan itu menantang dan merangsang daya cipta
siswa untuk menemukan serta mengesankan bagi siswa.
Ø Kontekstual learning
Kontekstual learning merupakan suatu proses pendidikan yang hoistik
dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi peajaran yang
dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehiduan mereka
shari-hari (konteks pribadi, social, dan cultural). Sehingga siswa memiliki
kemampuan/ ketrampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (transfer) dari
satu permasalahan/ konteks kepermasalahan lainnya.
Dalam kelas Kontekstual learning, tugas guru adalah membantu siswa
mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada
memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja
sama untuk menemukan sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari
apa kata guru.
Dalam pembelajaran kontektual , progam pembelajaran lebih meruakan
rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi scenario tahap demi
tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topic
yang akan dipelajarinya. Dalam progam ini, tercermin tujuan pembelajaran, media
untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, dan authentic assessment-nya.
Ø Quantum learning
Quantum learning ialah pengajaran yang dapat mengubah suasana
belajar yang menyenangkan serta mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Quantum
learning bisa dikatakan sebagai peneraan cara belajar baru yang lebih melihat
kemampuan siswa berdasarkan kelebihan atau kecerdasan yang dimiikinya. Kerangka
pemikiran yang dibangun oleh ciri pembelajaran Quantum learning ini adalah
adanya sikap positif yang dibangun daam diri siswa, dengan meyakinkan siswa
bahwa setiap manusia mempunyai kekuatan pikiran yang tak terbatas.
Dalam Quantum learning, guru sebagai pengajar tidak hanya
memberikan bahan ajar, tetapi juga memberikan motifasi kepada siswanya,
sehingga siswa merasa bersemangat dan timbul kepercayaan dirinya untuk belajar
lebih giat dan dapat melakukan hal-hal positif sesuai dengan tipe kecerdasan
yang dimilikinya. Cara belajar yang diberikan kepada siswa pun harus menarik
dan bervariasi sehingga siswa tidak merasa jenuh untuk menerima materi
pelajaran.
Ø Inquiry learning
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing
siswa untuk belajar.
Kelebihan dari model ini adalah menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang,
dengan gaya belajar mereka, serta dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata. Sementara kelemahannya diantaranya sulit dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.[[3]]
C.
konsep-konsep yang behubungan dengan model pembelajaran
Ada beberapa konsep atau istilah yang berhubungan dengan model
pembelajaran. Konsep-konsep dimaksud adalah :
a)
Pendekatan
pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, antara lain sebagai berikut:
Ø Pendekatan Konstektual
Ø Pendekatan Kontruksivisme
Ø Pendekatan Deduktif
Ø Pendekatan Induktif
Ø Pendekatan Konsep
Ø Pendekatan Proses
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:
- pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach)
- pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Pendekatan
yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif.
b)
Strategi
pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam
dua bagian pula,
yaitu:
1)
Exposition-discovery
lerning
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi
pembelajaran deduktif.
1.
Strategi
pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan
mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan
ilustrasi-ilustrasi; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal
yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkrit. Strategi
ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus. Sebaliknya, dengan
strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal
yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan
pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi
pembelajaran dari khusus ke umum. Pembelajaran deduktif disebut pula
pembelajaran langsung (direct Instruction).
2. Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran
yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada
strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi
informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang
akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan
pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Strategi
pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam
belajar. Strategi ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya
(questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru
akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara
berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan strategi pembelajaran induktif
ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan
mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk
membuat siswa berpikir.[[4]]
c)
Metode
pembelajaran
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih
bersifat procedural.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
- ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar.
- demonstrasi
Metode demonstrasi
adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukkan kepada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari
penjelasan secara lisan oleh guru.
- diskusi
Metode diskusi
adalah metode pemebelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
petanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan.
- simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura
atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode pengajar, semulai dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
- laboratorium
Metode eksperimen
adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan
eksperimen berarti siswa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian
variabel, pengamatan, melibatkan membanding atau kontrol, dan penggunaan
alat-alat praktikum.
- pengalaman lapangan
Metode Pengalaman Lapangan (karyawisata) adalah suatu metode mengajar yang dirancang
terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.
- brainstorming
Metode
Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di
dalam kelas, dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian
siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah
tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai
satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu
yang singkat.
- debat
Metode debat
merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan
kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan
kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro
dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik
yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi
pro dan kontra diberikan kepada guru.Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap
siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan
mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
- symposium
Metode simposium adalah
serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin dengan menampilkan
beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang
berbeda dan topik yang sama.[[5]]
d)
Teknik
pembelajaran
teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal
ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama.
D.
Kriteria
model pembelajaran yang baik
Ada bermacam macam model pembelajaran. Diharapkan guru dapat
memilih dan menggunakan model pembelajaran yang baik. Adapun menurut Nieveen
adalah sebagai berikut:
1)
Valid
Validitas atau ketepatan model pembelajaran berhubungan dua hal,
yaitu rasional teoritik yang kuat dan memiliki konsistensi internal.
2)
Praktis
Kriterium praktis menunjuk pada: pertama, para ahli dan praktisi
menyatakan bahwa apa yang mereka kembangkan dapat diterapkan. kedua, kenyataan
menunjukkan bahwa apa yang mereka kembangkan tersebut betul-betul diterapkan.
3)
Efektif
Efektifitas suatu model pembelajaran ditunjukkan dengan parameter:
pertama, para ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa
model pembelajaran tersebut efektif. Kedua, secara operasional model
pembelajaran tersebut meberikan hasil sesuai yang diharapkan.[[6]]
KRITIKAL THINKING
Ada banyak model pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam memilih model pembelajaran, guru
tidak boleh memilih secara asal-asalan. Model yang digunakan haruslah model
yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu diantara siswa,
yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran,
tergantung pada efektif tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran.
Namun berdasarkan hasil pengamatan, dengan
metode pembelajaran konvesional yang selama ini diterapkan oleh seorang guru,
hasil pembelajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara optimal, karena
siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk mengembangkan minat, bakat, dan
kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton dan tidak
menggairahkan siswa untuk belajar lebih aktif lagi. Hal itu mengakibatkan
siswa kurang berminat untuk mengikuti dan melaksanakan proses pembelajaran,
sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak dapat tercapai secara
optimal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
konsep-konsep yang behubungan dengan model
pembelajaran, antara lain:
v Pendekatan pembelajaran
v Strategi pembelajaran
v Metode pembelajaran
v Teknik pembelajaran
Kriteria model pembelajaran yang baik
yaitu:
·
Valid
·
Praktis
·
Efektif
B. SARAN
Kami
sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, serta
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, makalah yang sederhana ini,
dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya pagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Iif Khoiru. 2011. Pembelajaran Akselerasi.
Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan
aplikasi Teori-teori belajar mengajar teraktual dan terpopuler .
Jogjakarta: Diva Press.
Drs. Harjanto. 1997. Perecanaan pengajaran, Jakarta:
PT. Rineka Cpta.
Khanifatul. 2013. Pembelajaran
inovatif. Jogjakarta: Ar-ruzz media.
http://samsenyum.blogspot.com/2013/02/9-metode-pendidikan.html. diakses
pada tanggal 20 oktober 2014.
http://tugasqnghjj.blogspot.com/2012/06/strategi-pembelajaran-deduktif-dan.html
diakses
pada tanggal 20 oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar