Jumat, 13 Maret 2015

KONSEP DASAR TENTANG PAI


TUGAS INDIVIDU
KONSEP DASAR TENTANG PAI
Tulisan Ini Diajukan Guna Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Muhammad Shobirin, M.Pd.

logo warna


Ditulis Oleh:
Muhammad Yusuf (1310110127)



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH (PAI)
2015






BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Berbicara masalah Pendidikan Islam merupakan elemen vital dalam pendidikan. Karena Pendidikan Islam menjadi tonggak keberhasilan pendidikan secara komperehensif. Pendidikan Islam sering disebut juga pendidikan moral (karakter). Bagaimana tidak, pendidikan tanpa karakter maka bisa dikatakan pendidikan itu kualitasnya di bawah standar.
Untuk membentuk pendidikan karakter (moral) itu terlebih dahulu kita paham dulu tentang konsep dasar Pendidikan Islam (karakter, moral) itu sendiri. Sudah banyak konsep dasar pendidikan Islam itu sendiri yang dijelaskan dalam al-Quran maupun al-Hadist sendiri. Tidak hanya itu para pakar pendidikan banyak terinspirasi dari al-Quran dan al-Hadist untuk merekonstruksi pendidikan secara komperehensif.
Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep maka bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harapan. Untuk itu pendidikan terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Konsep Dasar Pendidikan Agama Islam?
2.      Apa asas pendidikan islam?
3.      Apa saja Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam?
4.      Bagaimana Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI?
5.      Apa Tujuan pendidikan islam?

C.    Tujuan Rumusan Masalah
1.      Mengetahui Pengertian Konsep Dasar Pendidikan Agama Islam
2.      Mengetahui Apa asas pendidikan islam?
3.      Mengetahui Apa saja Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam?
4.      Mengetahui Bagaimana Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI?
5.      Mengetahui Apa Tujuan pendidikan islam?



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Konsep Dasar Pendidikan Agama Islam
Konsep menurut bahasa adalah ide umum; pengertian, pemikiran; rancangan dan rencana dasar. Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep maka bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harapan. Untuk itu pendidikan terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.[[1]]
Istilah dasar bermakna landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar yang menjadi acuan pendidikan harus merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan pada aktivitas yang di cita-citakan.[[2]]
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.[[3]]
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencangkup pengertian istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam. Analisis term ini dimaksudkan untuk mendapatkan konsep yang lebih tepat tentang pendidikan islam.
1.      pengertian Tarbiyyah
Abdurrahman An-Nahlawi mengemukakan bahwa menurut kamus bahasa arab, lafal At-Tarbiyah berasal dari tiga kata:
Ø  Pertama, raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh.
Ø  Kedua, rabiya-yarba dengan wazan (bentuk) khafiya-yakhfa, yang berarti menjadi besar.
Ø  Ketiga, rabba-yarubbu dengan wazan (bentuk) madda-yamuddu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, dan memelihara.
Beberapa pengkaji telah menyusun definisi pendidikan dari ketiga asal kata ini. Imam al-baidawi (wafat 685), dalam tafsirnya anwar at-tanzil wa asrar at-ta’wil mengatakan, makna asal Ar-Rabb adalah at-tarbiyah, yaitu menyampaikan sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna.
Dari ketiga asal kata diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah) terdiri dari empat unsure, yaitu:
·         Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh
·         Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam
·         Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya
·         Proses ini dilaksanakan secara bertahap

2.      pengertian Ta’dib
ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kea rah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.
Dalam struktur telaah konseptualnya, ta’dib sudah mencangkup unsure-unsur pengetahuan (‘ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Dengan demikian ta’dib lebih lengkap sebagai term yang mendeskripsikan proses pendidikan islam yang sesungguhnya. Dengan proses ini diharapkan lahir insan-insan yang memiliki integritas kepribadian yang utuh dan lengkap. [[4]]
3.      Ta’lim
Ta’lim berasal dari kata ‘allama yang berarti Proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Muhammad Nuquib al-attas memberi makna at-ta’lim sebagai proses pengajaran tanpa adanya pengenalan secara mendasar.
Muhammad athiyah al-abrasyi mengemukakan pengertian at-ta’lim yang berbeda dari pendapat-pendapat diatas. Beliau menyatakan bahwa at-ta’lim lebih khusus daripada at-tarbiyah karena at-ta’lim hanya merupakan upaya menyiapkan individu dengan mengacu kepada aspek-aspek tertentu saja, sedangkan tarbiyah mencangkup keseluruhan aspek-aspek pendidikan
Dengan demikian ta’lim memiliki cakupan yang lebih spesifik yang hanya menitik tekankan terhadap proses penalaran saja. Dengan demikian setelah kita memahami ketiga konsep dasar tersebut kita dapat merumuskan sistematika proses pendidikan.

B.     Asas Pendidikan Islam

Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi manusia. Sebab, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu. Sedangkan ilmu akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu, Islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan mendayungkan ilmunya diatas jalan kebenaran. Rosulullah SAW bersabda, “Tuntutlah oleh kalian akan ilmu pengetahuan, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah SWT, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shodaqoh. Sesungguhnya ilmu itu akan menempatkan pemiliknya pada kedududkan tinggi lagi mulia. Ilmu adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat. (HR. ar-Rabi’)
Makna hadits tersebut sejalan dengan firman Allah SWT : “Allah niscaya mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang berilmu pengetahuan bertingkat derajat. Demi Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan. (Qs. Al-Mujadalah 11) [[5]]
C.    Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam
Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk. (1983:21) dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:
a.       Segi yuridis / Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam :
1.      Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila , sila pertama: ketuhanan yang maha esa
2.      Dasar structural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang maha esa; 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
3.      Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No IV/MPR/1978 jo. Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR 1993 tentang garis-garis besar haluan Negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah-sekolah formal, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

b.      Segi religious
Yang dimaksud dengan dasar religious adalah dasar yang bersumber dari ajaran islam. Dasar pradigma pendidikan islam identik dengan dasar islam itu sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Al-Qur’an dan Al-hadis.
Al-Qur’an sebagai sumber pertama dan utama dalam ajaran Islam mengajarkan dan mengajak manusia untuk selalu menggunakan akal dan pikirannya untuk memikirkan seluruh ciptaan Allah SWT. Dan untuk senantiasa mengambil hikmah darinya. Sebagai sumber ajaran islam, Al-Qur’an telah menunjukkan keistimewaannya. Keindahan redaksi yang dipakai, akurasi makana dan kesempurnaan ruang lingkup yang dikandungnya, baik yang berkenaan dengan alam khaqi, menyangkut semesta alam makro dan mikro, maupun alam khulqi yang menyangkut semesta budaya dan peradaban manusia.[[6]]

Kalam yang tertuang dalam Al-qur’an merupakan frame yang harus diterjemahkan dalam pendidikan islam sehingga melahirkan output pendidikan yang berkualitas. Suatu system pendidikan yang dikembangkan berdasarkan Al-qur’an akan mewujudkan dan merefleksikan komunitas muslim sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.

As-sunnah atau Al-Hadis sebagai perwujudan dari perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah SAW., merupakan kerangka acuan bagi pengembangan kehidupan umat islam, tak terkecuali dalam aspek pendidikan. Hal itu dapat dipahami karena kepribadian Nabi Muhammad SAW. Secara normative merupakan pusat teladan yang baik ( al-uswah al-hasanah) bagi kehidupan praktis umat islam.
Pada sisi yang lain, hadis yang merupakan penafsiran Al-qur’an adalah landasan praktik ajaran Islam secara factual.
Sebagai dasar pendidikan islam, Al-qur’an dan Al-hadis adalah rujukan untuk mencari, membuat, dan mengembangkan paradigm, konsep, prinsip, teori, dan teknik pendidikan agama islam.[[7]]
c.       Segi psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini dkk (1983:25) bahwa: semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalu mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa.[[8]]
      Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang dan tentram ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ra’ad ayat 28, yaitu: “… ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”.
D.    Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI

Seperti yang telah diuraikan di muka, bahwa perencanaan pengajaran khusus di bidang Pendidikan Agama Islam ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dalam ilmu manajemen, perencanaan tersebut memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
a.              Tujuan(objektif)
Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b.              Kebijakan(policy)
Yaitu suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk difahami oleh para peserta didik.
c.              Strategi
Merupakan tindakan penyesuaian dari rerncana yang telah dibuat. Disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti: ketepatan waktu mengajar, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
d.             Prosedur
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Ini lebih menitikberatkan pada suatu tindakan.
e.              Aturan
Meruapakan suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f.               Program
Yaitu campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran; semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan.
Dari semua bentuk-bentuk perencanaan tersebut satu sama lain saling terkait dalam satu kesatuan system [[9]]




E.     Tujuan pendidikan agama islam

Pendidikan agama islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan pendidikan agama islam diatas merupakan turunan dari tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No. 20 tahun 2013), berbunyi : “ pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kalau tujuan pendidikan nasional sudah terumuskan dengan baik, maka focus berikutnya adalah cara menyampaikan atau bahkan menanamkan nilai, pengetahuan, dan ketrampilan. Cara seperti ini meliputi penyampaian atau guru, penerima atau peserta didik, berbagai macam sarana dan prasarana, kelembagaan dan factor lainnya, termasuk kepala sekolah/madrasah, masyarakat terlebih orang tua dan sebagainya.[[10]]















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam.
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencangkup pengertian istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam.
Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam :
ü  Segi yuridis / Hukum
ü  Segi religious
ü  Segi psikologis
Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI dalam ilmu manajemen, perencanaan tersebut memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:


·         Tujuan(objektif)
·         Kebijakan(policy)
·         Strategi
·         Prosedur
·         Aturan
·         Program



Pendidikan agama islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

B.     SARAN
Demikianlah Peper yang telah saya susun. Saya sadar dan tahu bahwa Peper saya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan sumbangan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



DAFTAR PUSTAKA
Mahmud. 2011. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia
Majid, Abdul & andayani, Dian. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid, Abdul. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH
Zukabir. 1993. Islam Kontektual Dan Konseptual. Bandung: Al-Itqan  
https://prezi.com/ymqzmbelw0iv/konsep-pendidikan-agama-islam/ diakses pada hari kamis tanggal 26 februari 2015
http://sarjanaspdi.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-pai.html. diakses pada hari kamis tanggal 26 februari 2015



[[1]] http://ferigramesa.blogspot.com/2012/01/konsep-dasar-pendidikan-islam-secara.html diakses pada hari kamis tanggal 26 februari 2015
[[2]] Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Pemikiran Pendidikan Islam, ( Bandung: CV Pustaka Setia: 2011), Hal. 103
[[3]] Abdul Majid, Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Bandung : Pt Remaja Rosdakarya: 2012), Hal.11
[[4]] Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: AMZAH: 2010), Cet-Ke 1, Hal. 21-26.
[[5]] https://prezi.com/ymqzmbelw0iv/konsep-pendidikan-agama-islam/ diakses pada hari kamis tanggal 26 februari 2015

[[6]] Zukabir, Islam Kontektual Dan Konseptual, Bandung: Al-Itqan : 1993), Hal .15.
[[7]] Dr. H. Mahmud, Op.Cit., Hal. 61-63
[[8]] Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya: 2006), Cet.Ke-3, Hal. 133
[[9]]  http://sarjanaspdi.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-pai.html. diakses pada hari kamis tanggal 26 februari 2015
[[10]] Abdul Majid, Op.Cit., Hal. 16-17

1 komentar: