TUGAS KELOMPOK
PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN
Makalah Ini Di Ajukan Guna Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan
Sistem PAI
Dosen pengampu : Muhtarom, M.Pd
Disusun Oleh :
Ahmad Khoirur Raziqin : 1310110124
Riska Ipung Saputri : 1310110138
Adib :
1310110142
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH / PAI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan pembelajaran merupakan
jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan intruksional
untuk suatu satuan intruksional tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan
aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini
sebagai penjelas untuk mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar
dan juga mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajaryang disamapikan guru
dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Pada pokoknya pendekatan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran dari
bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnyaberorientasi pada
pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari konsep, prinsip
atau teori yang baru tentang suatu bidang ilmu.
Maka didalam makalah ini akan membahas
tentang “pendekatan sistem dalam pembelajaran”.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pendekatan sistem dalam
pembelajaran?
2. Ciri-ciri sistem dalam pembelajaran?
3. Komponen-komponen pendekatan sistem
pembelajaran?
4. Manfaat pendekatan sistem pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendekatan sistem?
2. Mengetahui ciri-ciri sistem dalam pembelajaran?
3. Mengetahui Komponen-komponen pendekatan
sistem pembelajaran?
4. Mengeahui Manfaat pendekatan sistem
pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Sistem
Dalam The Holt Intermediate Dictionary
Of American English (1966) dinyatakan bahwa sistem adalah sekelompok
bagian-bagian yang bekerja sama secara keseluruhan berdasarkan suatu tujuan
bersama. Menurut Churchman (1968) sistem merupakan seperangkat bagian yang
terkoordinasi untuk menyelesaikan seperangkat tujuan.
Suatu definisi sistem yang agak luas telah
dirumuskan oleh Kast, dan Rosenzweig (1974), yaitu sistem dipahami sebagai
suatu tatanan yang menyeluruh dan terpadu terdiri atas dua bagian atau lebih
yang saling tergantung dan ditandai oleh batas-batas yang tegas dari lingkungan
suprasistemnya. Haveloch dan Huberman (1978) mendefinisikan sistem sebagai
suatu kumpulan unsure yang berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan.[1]
Sistem merupakan suatu cara untuk mencapai
tujuan tertentu yang dalam penggunaanya bergantung pada berbagai factor yang
erat hubungannya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut.
Istilah pendekatan sistem sendiri dapat
diartikan sebagai sebuah proses yang logis dan beruang yang dpat digunakan
untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu progam pembelajaran. Benny,
berpandangan bahwa pendekatan sitem adalah sebuah prosedur yang digunakan oleh
perancang desain sistem pembelajaran untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang
efektif dan efisien.
Johson, Kast, dan Rosenzweig (1973) mengemukakan bahwa pendekatan sistem
ialah cara berpikir untuk mengatur
tugas, melalui suatu kerangka yang melukiskan factor-faktor lingkungan internal
dan eksternal sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu.
Sejalan dengan pendapat ketiga pakar
tersebut, Van Gigch (1974) mengemukakan, bahwa pendekatan sitem merupakan
desain metodologi, kerangka kerja konseptual, metode ilmiah baru, teori
keorganisasian, system manajemen, metode rekayasa riset operasi, dan metode
untuk meningkatkan efisiensi biaya serta metode untuk menerapkan teori umum sistem
(Bertalanffy, 1979)[2].
Pendekatan sistem merupakan dasar penentuan strategi
yang akan diwujudkan dengan penentuan metode merupakan alat yang digunakan
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran.
Sebagai desain metodologi, pendekatan sitem
merupakan alat bantu bagi para pengambil keputusan dengan cara mempertimbangkan
semua permasalahan yang berkaitan dengan
keputusan yang di ambilnya,sedangkan pendekatan sitem sebagai kerangka
konseptual bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan berbagai
kecenderungan fenomena yang ada dengan menggunakan analisis multidisiplin.
Parson (1964) seorang pakar sosiologi telah
mengadopsi pandangan umum teori system dan disajikan dasar dalam penelitian
kelompok sosial. Didalam ilmu ekonomi pendekatan sistem telah diterapkan secara
meluas dalam system ekonomi modern. Konsep keseimbangan yang menjadi salah sat
karakteristik dalam konsep dasar dalam teori dan praktik ekonomi. Hal ini pula
yang menjadi dasar konsep teori penawaran dan permintaan (Suppy And Demand)
dalam teori dan praktik ekonomi[3]
Dari keterangan diatas dapat dikatakan
bahwa pendekatan sistem dalam pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru
dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran.
B. Ciri - Ciri sistem pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik dalam Darwin Syah terdapat tiga
cirri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu :[4]
a. Rencana, penataan intensional orang,
material dan prosedur yang merupakan unsur sistem pembelajaran sesuai dengan suatu rencana khusus,
sehingga tidak mengambang.
b. Kesalingtergantungan
(interdependent), unsur-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam
keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial, satu sama lain saling
memeberikan sumbangan tertentu.
c. Tujuan, setiap sistem pengajaran
memiliki tujuan tertentu. The goal is the purpose for which the system is
design.
Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
a) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada siswa (student centered approach ).
b) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada guru ( teacher centered approach )[5].
C. Komponen-komponen yang mempengaruhi sistem pembelajaran
Beberapa komponen yang mempengaruhi sistem
pembelajaran yaitu sebagai berikut
a. Siswa
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami
tindak mengajar, dan merespon dengan tindakan belajar. Siswa merupakan salah
satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Di
dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan
menjadi factor penentu sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu
yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.[6] Jadi
dalam proses belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah siswa karena
siswalah yang memiliki tujuan tersebut.
b. Guru
Guru adalah sebagai pendidik,pembimbing,dan
meditor. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwasanya guru sebagai penegah
dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya menegahi atau memberikan jalan keluar
kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa, memberikan suatu ilmu dan pengetahuan
yang tidak diketahui siswa. Ditangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil
atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar disekolah dan bergantungnya
masa depan para siswa yang menjadi tumpuan para orang tuanya.
Guru merupakan komponen dalam sistem
pembelajaran yang mempunyai tanggung jawab dalam merencanakan dan menuntut para
siswa melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang diinginkan. Guru juga bertanggung jawab atas membimbing siswa
agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan
berbagai kemampuan, dan ilmu pengetahuan yang ingin dicapai oleh wacana pembelajaran
yang telah direncanakan dan ditetapkan.
c. Tujuan Pengajaan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin
dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Djamarah mengatakan bahwa tujuan
pengajaan adalah deskripsi tentang penamplan prilaku murid-murid yang
diharapkan setelah mereka mempelajari bahan yang di ajarkan oleh guru.[7]
Sebelum pembelajaran dimulai, guru terlebih
dahulunmeruuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapai dengan pelajaran
yang akan diberikan tersebut. perumusan tujuan pembelajaran dalam sebuah sistem
pembelajaran perlu dilakukan pada tahap awal, yaitu pada saat mendesain progam
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penentuan instrument evaluasi
yang akan digunakan dalam mengatur pencapaian tujuan sekaligus juga merupakan
hasil belajar. Peranan tujuan sangat penting sebab menentukan arah proses
belajar mengajar. Tujuan yang jelas akan member petunjuk yang jelas pula
terhadap pemilihan bahan pengajaran, penetapan metode dan alat bantu
pengajaran.
d. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[8]
Metode pembelajaran adalah cara-ara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang
akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara
individu atau kelompok. Bereda dengan strategi mengajar (teaching strategy),
metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil mengajar yang
dikehendaki. Artinya dibandingkan dngan strategi, metode pada umumnya kuang
berorientasi pada tujuan (less goal oriented). Karena metode ini dianggap
komsep yang lebih luas dari pada strategi.
e. Media
Media adalah sutu alat yang dipakai sebagai
saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerima. [9]Menurut
Gagne dalam Sadiman menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam
lingkugan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dan juga sebagai alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi
dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber (guru) menuju penerima (siswa). Pengembangan media pembelajaran hendaknya
diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media
tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam
proses pembelajaran.
Adapun dalam penggunaan media daam
pembelajaran sebaiknya memperhatikan criteria-kriteria sebagai berikut:
1) Ketepatan dengan tujuan pengajaran
2) Dukungan trhadap isi pelajaran
3) Kemudahan memperoleh media
4) Keterampilan guru dalam menggunakannya
5) Tersedia waktu untuk menggunakannya
6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa[10]
f. Materi
Dalan kegiatan belajar mengajar, materi
harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencpai tujuan dengan
memperhatikan komponen-komponen yang lain, terutama komponen anak didik yang
merupakan sentral. Pemilihan materi harus benar-benar dapat memberikan keckapan
dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-sehari. Materi pelajaran merupakan
komponen kedua dalam siem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi
pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran.
g. Evaluasi Belajar
Hasil belajar sangat berkaitan dengan
pencapaia memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan dan ditetapkan. Dengan demikian salah satu tugas pokok guru ialah
mengevaluasi taraf keberhasilan rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.[11]
Evaluasi belajar merupakan proses yang perlu dilakukan untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan evaluasi ini
ialah untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar dan belajar peserta
didik secara tepat dan dapat dipercaya. Kita memerlukan informasi yang didukung
oleh data yang objektif dan memadai tentang indictor-indikator perubahan
perilaku dan pribadi peserta didik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi
pembelajaran adalah penilaian atau pengukuran terhadap kemampuan dan kemajuan peserta didik dalam menguasai
materi yang telah disampaikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi merupakan bagian terpenting dalam
pembelajaran yang dilakukan seorang guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan
awal, kecakapan siswa, dan program pengajaran.
h. Lingkungan
Lingkungan pembelajaran merupakan komponen
PBM yang sangat penting demi suksesnya belajar siswa. Lingkungan ini mencakup
lingkungan fisik, lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan psikologis
pada waktu PBM berlangsung.
D. Manfaat Pendekatan Sistem Pembelajaran
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan sistem
memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Melalui pendekatan system, arah dan
tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Dapat kita bayangkan apa
yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa adanya tujuan
yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti
pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas
proses pembelajaran..
2. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan
yang sistematis.
3. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran
dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia.
4. Pendekatam sistem dapat memberikan umpan baik.
Melalui proses umpan balik dalam pendekatan sistem dapat diketahui apakah tujuan
itu telah berhasil dicapai apa belum. Hal ini sangat penting sebab mencapai
tujuan merupakan tujuan utama dalam berfikit sistemik[12].
CRITICAL THINKING
Pendekatan diartikan sebagai suatu proses, cara,
perbuatan mendekati.pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Keberhasilan suatu proses
pebelajaran itu tergantung pada kinerja komponen-komponen yang terdapat pada
sistem pembelajaran. Kerja sama antar komponen sangat diperlukan guna mencapai
tujuan utama dalam proses pembelajaran, yaitu keberhasilan siswa mencapai
sesuatu.
Factor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar
adalah guru. Kenapa? Karena guru merupakan komponen yang secara langsung berhadapan
dengan siswa. Sehingga seorang guru dituntut professional. Professional dalam
mengajar dan professional diluar peran sebagai guru. Professional mengajar
maksudnya dalam menyampaikan materi seorang guru harus bisa menguasai materi
yang akan disampaikan, bisa menguasai metode dalam pembelajaran, bisa menguasai
cara mengevaluasi, dan sebagainya. Sedangkan professional diluar peran sebagai
guru yaitu jika di sekolah sebagai seorang guru tetapi jika di rumah bisa
memposisikan dirinya dan selalu memberikan contoh yang baik di luar sekolah.
Meskipun guru juga seorang manusia biasa yang pastinya memiliki masalah pribadi
dan keunikan tersendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan
sitem merupakan titik
tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran
pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran.
Cirri khas
yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu: rencana, material, dan
prosedur, kesalingketergantungan, tujuan.
Komponen-komponen dalam pendekatan sistem pembeljaran di antaranya:
1. Siswa
2. Guru
3. Tujuan pengajaran
4. Metode
5. Media
6. Materi
7. Evaluasi belajar
8. Lingkungan
Manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran:
a.
Melalui pendekatan system, arah dan tujuan pembelajaran
dapat direncanakan dengan jelas
b. Pendekatan system menuntun guru pada
kegiatan yang sistematis.
c. Pendekatan system dapat merancang
pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang
tersedia.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang telah saya susun. Saya sadar dan tahu
bahwa makalah saya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saya
sangat mengharapkan sumbangan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat bagi kami semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Iif Khoiru DKK. 2011. Pembelajaran
Akselerasi. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
Djamarah, 2002. Guru Dan Anak Didik,
Jakarta: Rineka Cipta,
Rusyan A. Tabrani.1994 Pendekatan
Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakary
Sadiman arief dkk,1993. Media
Pendidikan- Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya, jakarta: Rajawali
Pers
Sardiman. 2011 Intraksi Dan Motivasi
Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana Nana Dan Rivai, 1989. Media
Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Soenarya, Endang. 2000. Teori
Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa
Shah Darwin 2007. Perencanaan Sistem
Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Gaung Persada Pres
Utsman, Kahar dan Nadhirin. 2008. Perencanaan
Pendidikan. Kudus: Pusat pengembanagan sumber belajar STAIN Kudus.
Wina
Sanjaya, 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Prenada
Media Group
[1]Endang Soenarya.. Teori Perencanaan
Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa,2000), hal. 11-12
[2] Kahar Utsman dan Nadhirin.. Perencanaan Pendidikan.
(Kudus: Pusat pengembanagan sumber belajar STAIN Kudus, 2008), hal. 59
[3]Endang Soenarya, Ibid hal. 22
[4] Darwin Shah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,
Jakarta: Gaung Persada Pres, 2007, hal.20
[6] Sadirman, Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011, Hal. 111
[9] Arief Sadiman dkk, Media Pendidikan- Pengertian, Pengembangan, Dan
Pemanfaatannya, jakarta: Rajawali Pers, 1993, hal. 6
[11] A. Tabrani Rusyan. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1994, hal.21
[12] Wina Sanjaya, Perencanaan dan
Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), hal. 7-8.
makasiiih
BalasHapusya sama2
BalasHapusMaakasih postinganx sngat membantu.
BalasHapusthx gan postingannya mantap tenan
BalasHapusTerima kasih, ini sangat membantu
BalasHapusMakasihh sangat terbantuu
BalasHapus